Bila dulu scrubbing hanya dilakukan sekali sekali saja, kini zaman sudah berubah. Melakukan scrubbing bisa kapan saja, dilakukan di rumah dengan produk yang kini banyak sekali pilihannya. Selain bertujuan untuk membantu meluruhkan sel mati penyebab kulit terlihat kering dan kusam, juga mempercepat proses regenerasi sel kulit. Sebelum berbelanja scrub, bekali dulu pengetahuan yang tepat. Simak penjabaran Ketua Sertifikasi LSP Spa Nasional, Wiwit Azmi Lestari, AMF, SE, Dipl. CIDESCO, dan juga kosmetologis serta dermatologis Juliana Yu, MD.H, IPTI, ITAC, BABTAC, CIBTAC, CIDESCO Diploma international, dalam menjawab beberapa fakta seputar scrub yang selama ini sering terlewatkan.
Fungsi utama dari scrubbing adalah mengangkat sel kulit mati, mengangkat kotoran yang menyumbat pori kulit, sekaligus membukanya, agar kulit bisa bernapas dan menyerap nutrisi dari produk kecantikan, seperti lotion, pelembap, body butter, atau lainnya. Selain itu, efek jangka panjangnya adalah membuat kulit senantiasa halus.
Sebenarnya, secara alami kulit beregenerasi selama 14 sampai 21 hari. Namun, seiring dengan bertambahnya usia, ditambah gaya hidup yang tak bersahabat bagi kulit sehat, seperti: terus-menerus berada di ruangan ber-AC, mengonsumsi alkohol, merokok, dan sering lembur atau begadang, membuat regenerasi sel kulit tidak optimal. Bila ini terus dibiarkan, kulit akan terlihat kusam karena penumpukan sel kulit mati. Nah, di sinilah kulit membutuhkan ‘bantuan’ lewat scrub.
2. Bagaimana memilih scrub sesuai jenis kulit?
Pada dasarnya, scrub bisa diaplikasikan untuk semua jenis kulit. Tapi, setelah itu, sebaiknya dioles lotion sesuai jenis kulit. Boleh juga memilih jenis scrub untuk kulit yang punya kebutuhan khusus, seperti pepaya untuk melembapkan, teh hijau untuk menyegarkan kulit lelah, atau wortel untuk membuat kulit segar. Saat melakukan scrubbing, pastikan tidak ada luka yang terbuka atau terdapat luka baru, tidak ada luka bakar, dan tidak terdapat penyakit kulit, seperti eksem, rosacea, dan lainnya.
3. Apa perbedaan scrub dengan lulur?
Pada dasarnya, scrub dibedakan menjadi dua jenis, yaitu granule atau butiran dan tanpa granule atau tanpa butiran. Lulur adalah istilah bahasa Indonesia yang mengacu pada scrub. Biasanya terbuat dari beras yang dicampur bahan alami dan rempah-rempah lainnya, seperti bengkuang, melati, teh hijau, atau kopi. Selain itu, bisa disimpulkan bahwa lulur termasuk ke dalam kategori scrub berjenis granule.
4. Idealnya, berapa kali scrubbing itu harus dilakukan?
Perawatan dengan scrub sebaiknya dilakukan 2 minggu sekali, sesuai dengan pergantian kulit yang berlangsung setiap 14 sampai 21 hari sekali dan juga sesuai kondisi kulit.
5. Mengapa scrub wajah tidak bisa dipakai untuk tubuh, dan sebaliknya?
Seperti yang bisa dirasakan sendiri, tekstur kulit wajah lebih tipis, lembut, serta lebih sensitif dibandingkan kulit punggung yang tebal dan kasar. Sehingga, tak heran bila kulit wajah lebih sensitif terhadap gangguan dari luar, seperti radikal bebas, debu, kotoran, dan juga kandungan zat aktif yang ada di dalam sebuah produk kecantikan. Oleh sebab itu, tidak disarankan menggunakan produk scrub yang sama untuk kedua area tubuh tersebut.
6. Bisakah scrub membuat kulit lebih kencang dan awet muda?
Scrub tidak mempunyai fungsi untuk menjadikan kulit kencang dan awet muda, pengencangan pada kulit sebenarnya diberikan oleh masker, dan nutrisi pun sebenarnya berasal dari masker. Sehingga, perawatan dengan scrub tidak boleh luput dari perawatan masker. Fungsi scrub secara mendasar hanya untuk pembersihan dan pengelupasan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar